Uji Coba Co-Firing Sukses, UBP Asam Asam Percepat Langkah Menuju Pembangkit Hijau

oleh -108 Dilihat
oleh
co-firing
BERHASIL : Pegawai dari PLN UBP Asam Asam saat melakukan pengecekan uji coba Co-Firing Biomassa di unit 5 dan 6

Ayobanua.com, Jorong – PLN Indonesia Power UBP Asam Asam kembali mencatat capaian penting dalam upaya menuju pembangkit ramah lingkungan melalui keberhasilan uji coba co-firing biomassa jenis sawdust (serbuk gergaji kayu) pada Unit 5 dan Unit 6. Uji coba yang dilaksanakan pada Rabu (29/10/2025) tersebut menjadi langkah konkrit perusahaan dalam menurunkan emisi dan mengurangi porsi penggunaan batubara secara bertahap.

Pelaksanaan uji coba dilakukan dengan pengawasan ketat terhadap berbagai parameter operasi, seperti kestabilan beban, kualitas pembakaran, hingga pemantauan emisi. Evaluasi awal menunjukkan hasil positif. Pembakaran campuran batubara dan sawdust berjalan stabil, tanpa gangguan berarti yang dapat mempengaruhi kontinuitas operasi unit.

Tim teknis melakukan pengaturan komposisi campuran biomassa-batubara secara bertahap, disertai pemantauan berkelanjutan terhadap temperatur, tekanan, dan performa boiler. Selama uji coba, seluruh peralatan berfungsi optimal dan tidak ditemukan indikasi hambatan operasional.

Manager Pengelolaan Energi Primer UBP Asam Asam, Rangga Mahesa, menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang terlibat.

“Keberhasilan uji coba co-firing biomassa sawdust di Unit 5 & 6 merupakan tonggak penting dalam perjalanan UBP Asam Asam menuju pembangkit yang lebih hijau. Kami membuktikan bahwa pengurangan porsi batubara dapat dilakukan tanpa mengganggu keandalan operasi unit,” ujar Rangga.

Ia menambahkan bahwa capaian tersebut tidak lepas dari sinergi lintas fungsi di lingkungan UBP Asam Asam.

“Terima kasih kepada seluruh tim operasi, pemeliharaan, engineering, dan pihak pendukung yang telah bekerja cermat sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan. Co-firing bukan sekadar proyek teknis, melainkan komitmen kami untuk menghadirkan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tambahnya.

Uji coba co-firing di Unit 5 & 6 ini dirancang sebagai pilot project untuk menguji kesiapan sistem, peralatan, dan prosedur operasi sebelum diterapkan secara rutin. Evaluasi lanjutan akan mencakup aspek teknis, keselamatan, keandalan, hingga keekonomian program untuk menyusun rekomendasi implementasi berikutnya.

Selama kegiatan, tim juga melakukan pencatatan data konsumsi sawdust, pengaruhnya terhadap efisiensi pembakaran, serta dampaknya terhadap peralatan seperti potensi deposit atau perubahan karakteristik abu. Data tersebut akan dianalisis sebagai dasar penyempurnaan desain co-firing di masa depan.

Rangga berharap uji coba ini menjadi pemicu inovasi berkelanjutan.

“Ke depan, kami berharap co-firing biomassa dapat menjadi bagian dari pola operasi harian, tentu dengan tetap mengutamakan keandalan dan keselamatan. Inovasi dan keberanian mencoba hal baru harus menjadi budaya kerja kita,” ujarnya.

Aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) juga menjadi perhatian utama. Proses penerimaan, penanganan, hingga pengumpanan sawdust ke sistem bahan bakar dilakukan dengan prosedur ketat untuk meminimalkan risiko debu, potensi kebakaran, dan keselamatan pekerja. Tim K3 bersama tim operasi dan pemeliharaan menyusun SOP khusus, termasuk pengaturan jalur distribusi, penggunaan APD, serta skenario penanganan keadaan darurat.

Dengan keberhasilan ini, PLN Indonesia Power UBP Asam Asam semakin mantap melangkah menuju pemanfaatan energi yang lebih bersih dan mendukung roadmap transisi energi nasional. (*).